Diary of Alfarabi, Sharing Stories

Berhenti Kerja, Terus Ngapain ?

Sejak pandemi menyerang awal tahun 2020 lalu, saya adalah salah satu dari sekian banyak yang terkena dampak kehilangan pekerjaan.

Ya memang, sebelum pandemi pun saya hanya pekerja lepas (freelance), tetapi pekerjaan sebagai private teacher yang telah saya geluti kurang lebih 10 tahun adalah salah satu kegiatan yang sukai dan juga saya pakai sebagai ajang “me time” dari rutinitas saya sehari-hari sebagai istri dan ibu dua anak.

Pekerjaan saya sebagai private teacher, mengharuskan saya datang dari satu rumah ke rumah untuk mendampingi anak-anak belajar di rumah.

Nah, pandemi yang begitu dahsyat membuat saya tidak bisa lagi mengajar dari rumah ke rumah, kenapa?

Karena saya sebagai “orang luar” sangat beresiko membawa dan menularkan virus dari satu tempat ke tempat lain, hal ini tak hanya beresiko untuk kesehatan anak-anak murid saya, tapi juga demi keselamatan saya dan keluarga di rumah.

Untuk itu, sekitar pertengahan tahun lalu saya memutuskan “rehat” mengajar sampai keadaan kembali normal dan itu entah kapan terjadi.

Hari-hari saya pun menjadi berubah. Sebelumnya, setiap hari saya sudah menerapkan pola-pola, sehingga anak-anak dapat mengikuti ritme keseharian saya sebagai pekerja paruh waktu.

Biasanya, saya bekerja mulai dari jam 5 sore hingga jam 7 atau 8 malam. Jadi, setiap hari dari pagi hingga sore anak-anak berkegiatan di rumah bersama saya, kemudian sekitar jam 4 sore saya menitipkan anak-anak di rumah neneknya yang tidak jauh dari kediaman kami.

Setelah itu, sekitar jam 8 malam saya kembali ke rumah untuk bersih-bersih badan, menyiapkan tempat tidur dan merapikan rumah yang kami tinggal setelah tidur siang tadi.

Kemudian, baru saya menjemput anak-anak yang tentunya sudah mandi sore dan makan malam, dan membawa mereka pulang.

Sesampainya di rumah, biasanya kami tidak lagi beraktivitas. Hanya saja kadang diisi dengan membaca buku sebelum tidur atau kadang main sebentar, sekitar jam 9 biasanya anak-anak sudah tidur.

Di saat itulah, saya dan suami biasanya punya waktu sendiri untuk melepas lelah atau kadang kami melakukan “We Time” seperti menonton film bersama, atau sekedar ngobrol santai sambil minum teh hangat dan makan camilan.

Lalu, setelah berhenti kerja apa yang saya lakukan ?

Saya nggak melakukan apa-apa, haha.

Jujur, sebelum pandemi ini mengajar adalah salah satu rutinitas yang selalu saya tunggu setiap harinya.

Dimana saya bisa keluar rumah sejenak untuk melakukan kegiatan yang bermanfaat, bertemu dengan orang lain, mengobrol dengan anak-anak dan orang dewasa lain, serta menikmati waktu hening dan sendirian selama perjalanan berangkat dan pulang.

Jadi, perubahan ini sebenarnya cukup membuat saya kehilangan dan kebingungan harus melakukan apa untuk sarana “me time” yang biasa saya lakukan.

Kemudian, setelah fase binggung dan linglung selesai. Datanglah masa adaptasi, dimana saya sudah lebih sadar dan waras terhadap kondisi saat ini dan dapat berpikir jernih untuk memilih apa yang akan saya lakukan selanjutnya.

Saat itu saya memilih untuk fokus menulis dan membuat konten di media sosial, kebetulan tahun 2019 saya baru saja bergabung dengan salah satu akun parenting di Instagram bernama @productivemamas dan @tumbuhterampil.

Serta saya memutuskan untuk lebih aktif membuat konten di personal account saya, tentunya dengan tujuan untuk berbagi manfaat dengan orang lain.

Berhenti kerja sesungguhnya tidak lantas membuatmu menjadi tak berdaya, banyak hal lain yang bisa kamu lakukan untuk mengisi hari-hari dengan berbagai aktivitas lain yang kamu sukai, beragam kegiatan yang sebelumnya tak sempat kamu coba lakukan, atau dengan mempelajari banyak hal baru.

Peran saya sebagai istri dan ibu, Insya Allah tidak akan menghapus peran sebagai diri saya sendiri. Saya tidak ingin berbagai peran yang saya jalani dalam hidup menghilangkan sisi saya sebagai saya.

Jadi sebisa mungkin, saya membagi waktu untuk menjalani kewajiban saya sebagai seorang istri, melakukan berbagai tanggung jawab saya sebagai seorang ibu dan meluangkan waktu untuk merawat dan menyayangi diri saya sendiri.

Biasanya saya menghabiskan waktu untuk menulis, meski tulisan yang random dan tidak di-publish.

Ada juga yang banyak meluangkan waktu untuk memasak, mencoba beragam resep baru, belajar baking, menjahit, menyulam, menyanyi, membaca buku dan lain sebagainya.

Intinya, berhenti bekerja bukanlah akhir dari segalanya. Kembali ingat, apa tujuanmu berhenti melakukan itu. Saya yakin itu keputusan terbaik dan berbagai pilihan yang ada.

Terus berdaya dengan berbagai cara dan tetap semangat, ya !

Tulisan iseng-iseng di malam hari, semoga jadi amunisi untuk kembali rajin blogging. Oh iya, untuk yang mau baca tulisanku yang lain bisa kunjungi @syifarahmi_ di Instagram.

Kadang kalau lagi nggak mager, ku buat konten microblog tentang parenting dan relationship, kalau ada waktu mampir dan sapa aku di sana ya !

Leave a comment