Diary of Alfarabi, Married Life

[Married Life] : Tentang Menerima

Bicara soal penerimaan sepertinya bukan hal yang mudah ya, karena sering kali erat kaitannya dengan kekurangan seseorang atau suatu hal.

Tetapi bukan berarti menerima kelebihan bisa menjadi sesuatu yang tanpa celah, keduanya punya jalan yang sama untuk menyusuri relung hati yang terdalam.

You don’t need someone to complete you.

You only need someone to accept you completely

– Unknown –

Sejujurnya waktu pertama kali baca quote di atas, sepersekian detik hati saya langsung mengiyakan, tapi ternyata otak memerintah untuk coba memikirkan ulang.

Continue reading “[Married Life] : Tentang Menerima”

Diary of Alfarabi, Married Life

[Married Life] : Api Asmara Itu Harus Selalu Membara !

Menuju lima tahun pernikahan rasanya lumayan lega-lega ngeri, kenapa?

Pertama, lega karena alhamdulillah bisa melewati stage pertama kehidupan pernikahan dengan ombak-ombak kecil di perjalanan.

Kemudian, ada ngeri-ngeri sedikit khawatir terlalu nyaman dengan keadaan sekarang, sampai akhirnya lupa kalau cinta itu harus selalu diusahakan.

Ya, saya salah satu orang yang percaya kalau “cinta” adalah kata kerja. Segala hal yang berhubungan dengannya harus selalu dipertahankan keberadaanya.

Kadang kita lupa adanya kehadiran cinta, karena selalu ada ada dalam suasana yang sama, waktu yang terlampau lama, dan dengan dia yang selalu ada.

Betul gak? 😁

Pernikahan itu kan perjalan cinta sepanjang kita berada di dunia.

Rasanya menikah adalah satu-satunya komitmen yang harus dijalani sepanjang hidup, entah berakhir sampai kapan.

Dulu saya pernah terpikir, soal memilih sekolah yang tepat aja pusing padahal komitmen hanya berkisar 3 sampai 6 tahun, apalagi menjalani pernikahan komitmennya sepanjang hidup dan berharap gak akan pernah berakhir.

Karena itu, harus ada berbagai cara supaya bisa menangkis segala kebosanan sepanjang pernikahan.

Ingat, hidup bersama orang yang kita cintai gak selalu menyenangkan lho, wahahahahahahaha.

Duh, pembukaannya jadi panjang lebar dan udah belok kemana-mana nih ! πŸ˜‘

Mari kita kembali ke jalur yang seharusnya.

Continue reading “[Married Life] : Api Asmara Itu Harus Selalu Membara !”

Diary of Alfarabi, Married Life

[Married Life] : Antara Bertahan atau Berpisah ?

Tulisan ini jadi semacam luapan kesedihan saya (dan teman-teman netizen) waktu tahu kabar perpisahan Gisella – Gading Martin.

Jadi kemarin, ranah media sosial jadi rame banget bahas tentang gugatan perceraian Gisell dan Gading.

Entahlah, meski kita gak punya hubungan khusus dengan mereka berdua tapi ikutan sedih dan kaget dengar berita tersebut.

Terutama soal Gempita, anak mereka yang lucu dan gemesin banget. Juga soal keluarga mereka yang terlihat selalu harmonis dan lucu di media sosial.

Jadi banyak yang (ikut) menyayangkan keputusan yang mereka ambil, padahal kita gak punya andil apa-apa di kehidupan mereka.

Nah, bicara soal perpisahan, rasanya gak ada yang bisa melewatinya dengan mudah. Jangankan perpisahan dalam rumah tangga, ditinggal asisten pulang kampung sebentar aja udah mewek terus
gak ada yang bantuin di rumah,huhu.

Apalagi sama pasangan kan.

Continue reading “[Married Life] : Antara Bertahan atau Berpisah ?”

Diary of Alfarabi, Married Life

[Married Life] : Hanya Dengan Menikah

Dua Tiga hari belakangan ini saya lagi rapuh sekali, apa-apa jadi air mata.

Alasannya tidak lain karena PMS (Pre Menstrual Syndrome), kalau banyak perempuan yang sensitif dan jadi suka marah-marah kalau mau haid, saya justru sebaliknya.

Ada hal yang salah sedikit, kebawa sampai hati banget, akhirnya jadi nangis.

Nangis gak selesai-selesai gak tau kenapa. Kalau udah begini saya ngaku kalah deh sama hormon, huhu.

Dan yang bisa menjinakkan saya beserta rasa rapuh tak berkesudahan ini ya cuma suami.

Tanda-tanda awal biasanya sih kalo saya merasa tiba-tiba aja marah sama hal sepele, beberapa jam setelahnya apa-apa jadi berujung air mata.

Kalau udah begini saya langsung chat suami kalau saya lagi bad mood karena PMS,biasanya dia udah ngerti sih. Gimana gak ngerti kalau setiap bulan begini?! πŸ˜‚

Continue reading “[Married Life] : Hanya Dengan Menikah”

Diary of Alfarabi, Married Life

[Married Life] : Menikah Itu Pilihan

Dua malam yang lalu saya tenggelam dalam diskusi yang panjang soal pernikahan dengan salah satu sahabat saya.

Alur pembicaraannya begitu menyenangkan, kenapa? Karena kami memutuskan untuk terbuka atas segala pemikiran yang berbeda, meski sebagian adalah kata sepakat.

Urusan menikah itu tentunya bukan sesuatu yang “sederhana” untuk dijalani, kehidupannya bukan hanya sehari-dua hari atau setahun-dua tahun. Harapannya tak pernah terbatas waktu…

Memutuskan untuk menikah atau tidak itu adalah pilihan, begitu juga saat memilih untuk berpisah atau sama-sama bertahan.

Dulu, saya melihat pernikahan adalah melulu soal hidup bahagia bersama pasangan terkasih. Memang akan ada saat-saat berselisih tapi jika dilewati bersama orang yang kita sayangi kelak semuanya akan terasa mudah.

Kenyataannya sangat jauh berbeda, meski satu sama lain dari jiwa kami saling mencintai, tapi selalu hadir egoisme yang seakan ingin memutus tali kasih kita. Dan itu berat…

Lalu, mengapa menikah?

Continue reading “[Married Life] : Menikah Itu Pilihan”

Diary of Alfarabi, Married Life, Sharing Stories

Ikut Tes IVA Untuk Deteksi Dini Kanker Serviks

Sudah tahu belum kalau ada program untuk deteksi kanker serviks yang gratis ?

Biasanya kalau ibu-ibu denger kata GRATIS matanya langsung berbinar-binar, benar gak ya?

Kalau saya sih iya, liat tulisan discount aja mata langsung fokus, otak langsung berhenti kerja, hati sih yang biasanya teriak supaya gak khilaf πŸ˜…

Jadi, kemarin saya ikut Tes IVA yang diselenggarakan di lingkungan tempat tinggal saya.

Waktu dikabarkan untuk ikut, saya bahkan sama sekali belum tahu Tes IVA itu apa, informasinya sekedar untuk deteksi kanker serviks.

Baru dengar kata “Kanker Serviks” aja saya langsung takut, banyak kekhawatiran yang sempat berputar di kepala.

“Aduh, pemeriksaannya gimana ya?”

“Aduh, kalau nanti sakit gimana?”

“Aduh, malu ya kalau harus diperiksa organ bagian dalamnya…”

Continue reading “Ikut Tes IVA Untuk Deteksi Dini Kanker Serviks”

Diary of Alfarabi, Married Life

Aku Cinta Kamu Karena Allah

Memang ada ya orang yang benar-benar cinta karena Allah? Cinta seseorang karena Tuhan? Masa iya?

Sejujurnya, dulu saya merasa kalau ada orang yang nyebut cinta karena Allah itu alasan paling klise banget, apalagi kalau diungkapin jaman pacaran.

Tapi, setelah beberapa tahun menikah dan mengarungi bahtera rumah tangga *duh,bahasanyaaaa* saya jadi berpikir ulang soal ungkapan cinta di atas.

Dulu, tujuan saya menikah itu untuk terus hidup bersama-sama dengan orang yang paling saya sayangi. Bisa kemana aja berdua tanpa ada harus pulang ke rumah masing-masing kalau masih kangen πŸ˜‚

Perjalanan hubungan percintaan saya dengan calon suami waktu itu juga bukan sebuah kisah yang manis dan damai sentosa kaya di film-film.

Continue reading “Aku Cinta Kamu Karena Allah”

Diary of Alfarabi, Married Life, Sharing Stories

Fenomena Nikah Muda : Menghindari Zina atau Hanya Kenikmatan Belaka

Kira-kira pertengahan bulan lalu, warganet dikejutkan dengan berita pelajar SMP yang memutuskan untuk menikah di KUA.

Sejujurnya saya pun langsung tertarik dengan kabar pernikahan yang mendadak viral ini, jangankan memilih untuk membangun biduk rumah tangga *bahasnya* saat seusia mereka bahkan saya belum punya pacar 😐😐

Seperti kebanyakan orang yang penasaran apa latar belakang keputusan mereka untuk “menikah (sangat) muda” ini, saya pun juga akhirnya ikutan kepo.

Sayangnya berita yang beredar tentang mereka belum dijabarkan secara dalam. Saat itu informasi yang saya dapatkan kalau keduanya ingin menikah secara SAH di mata hukum, tetapi karena ditolak oleh KUA akhirnya harus ada pengajuan banding ke pengadilan agama.

*Ini kok baru mau nikah aja udah main ke pengadilan, ku pusing memikirkannya πŸ™‡*

Dan ternyata dari pihak keluarga melakukan pengajuan ke pengadilan agama dan disetujui dong sodara-sodara, mari kita bersama-sama bertepuk tangan πŸ‘πŸ‘

Alasan diperbolehkan menikah ini karena ibu dari calon mempelai wanita sudah wafat, sedangkan ayahnya sibuk kerja dan dia jadi takut tidur sendirian.

Continue reading “Fenomena Nikah Muda : Menghindari Zina atau Hanya Kenikmatan Belaka”

Diary of Alfarabi, Married Life, Sharing Stories

Karena Nikah Itu Bukan Untuk Bahagia

Iya, dulu tuh saya mikirnya “Aduh enak banget sih kalau udah nikah, bisa ketemu sama orang yang kita sayang setiap hari”

πŸ˜…πŸ˜…πŸ˜…πŸ˜…πŸ˜…

Saat itu sebagai seorang belia 😝 yang memutuskan menikah di usia 22 tahun, jujur ilmu soal pernikahan saya cetek banget yaaampun, sekarang gak jauh sih hahahaha.

At least sekarang saya udah lebih banyak baca dan tau, karena ya bener sih kata pepatah “pengalaman adalah guru terbaik”, tapi karena dulu gak banyak belajar jadi lebih banyak surprise-nya 😐😐

Kejutan-kejutan yang tidak hanya manis, tapi pahit asam asin πŸ˜‘

Iya, pernikahan tuh gak seindah di film kawan-kawan. Yang isinya cuma sayang-sayangan, berbalas cinta, pegangan tangan, pelukan, saling melempar senyum, main kejar-kejaran di taman dan lain lain….

Continue reading “Karena Nikah Itu Bukan Untuk Bahagia”

Diary of Alfarabi, Married Life, Sharing Stories

Kapan Terakhir Kali Quality Time bersama Suami?

Having children is the greatest thing that can happen to you. But, don’t ever stop dating your wife and don’t ever stop flirting with your husband – Unknown

Kurang lebih 2 tahun yang lalu, beberapa bulan setelah saya melahirkan dan sedang sibuk-sibuknya merawat Abi yang merupakan pengalaman pertama bagi kami.

Saya tidak pernah meninggalkan rumah tanpa Abi, kecuali saat saya sedang mengajar les private yang hanya 2-3 jam sehari.

Mulai dari belanja bulanan, membeli perlengkapan tambahan bayi, membeli makanan di luar atau sekedar ke supermarket semua dilakukan oleh suami, terutama saat saya dan Abi tidak memungkinkan untuk ikut.

Saya dengan egoisnya selalu memilih untuk di rumah bersama Abi karena merasa lebih aman, beruntungnya suami saya pun ‘sepertinya’ merasa tidak keberatan selalu pergi sendirian.

Sampai suatu ketika suami mengajak saya menonton ke bioskop karena hampir 6 bulan kami tidak berpergian berdua, namun dengan halus saya menolak tawarannya.

Saya masih tidak rela menitipkan Abi di rumah ibu saya sedangkan saya hanya bersenang-senang berdua dengan ayahnya.

Continue reading “Kapan Terakhir Kali Quality Time bersama Suami?”